Jakarta, MinergyNews– PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Patra Niaga, senantiasa menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Mobil Tangki yang mengacu kepada Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD). Acuan ini menjadi dasar seluruh awak mobil tangki (AMT) dalam mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok negeri.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Wianda menjelaskan, implementasi dari penerapan sistem tersebut sangat diperlukan karena semakin bertambahnya jenis bahan bakar yang didistribusikan, serta semakin kompleksnya kondisi di jalan.
“Karena itu kami secara rutin melakukan pembinaan awak mobil tangki, seperti pelatihan cara berkendara yang baik dan benar (safety defensive driving), pengecekan kesehatan secara berkala, pengarahan tentang keselamatan kerja (safety briefing), serta pengaturan jam kerja sesuai ketentuan Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Perhubungan Darat,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, Pertamina juga membekali pasukan distribusi BBM jalur darat tersebut dengan buku saku Risk Journey Management atau buku panduan perjalanan dan HSSE Plan Pengelolaan Mobil Tangki yang menjadi acuan dalam operasional sehari-hari. “Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan yang saat ini tengah mengkampanyekan zero fatality”.
Sementara itu Direktur Operasi Patra Niaga Abdul Cholid, menyampaikan salah satu aspek utama dalam kelancaran distribusi adalah keselamatan berkendara oleh para AMT. Karenanya, Pertamina Patra Niaga selaku pengelola distribusi BBM memberikan perhatian khusus pada kesiapan AMT dalam melaksanakan tugas agar tidak mengganggu keselamatan berkendara.
“Dengan antisipasi tersebut, terbukti trend insiden kecelakaan mobil tangka di jalan raya menurun dari tahun ke tahun, untuk tahun 2016 saja hanya mencapai 0,006 persen dari total ritase tangki BBM termasuk di dalamnya insiden kecil,” kata Abdul Cholid.
Khusus di Terminal BBM Plumpang terdapat 248 mobil tangki, yang didukung oleh 1213 awak mobil tangki dan melayani pendistribusian ke 829 SPBU yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Adapun rata-rata penyaluran sekitar 15.837 KL/hari.
Wianda menambahkan kontrol terhadap pengemudi yang jumlahnya mencapai ribuan tersebut, rutin dilakukan meliputi kesiapan AMT melakukan pekerjaan baik kesehatan fisik maupun psikis, kontrol monitoring jadwal dan monitoring batas maksimal kerja 12 jam per hari, mengikutsertakan dalam berbagai training defensive driving, penanggulangan keadaan darurat penanganan mobil tangki, undang undang lalu lintas, dll.
Patra Niaga juga menyiapkan wisma AMT di setiap Terminal BBM sebagai rumah istirahat yang dilengkapi dengan fasilitas memadai, baik untuk istirahat maupun pemulihan kebugaran fisik. “ Kami juga menyiapkan ruang pemeriksaan kesehatan untuk memantau tingkat kebugaran dan kesiapan AMT sebelum menjalankan tugas, kesehatan yang didukung tenaga medis,” pungkas Wianda. (us)