Jakarta, MinergyNews– Berdasarkan kajian Rencana Umum Penyediaan Energi Sumba (RUPES) yang disusun oleh ADB pada tahun 2015, untuk pencapaian rasio elektrifikasi 95 persen Pulau Sumba pada tahun 2020 dibutuhkan total nilai investasi sebesar US$ 428.4 juta.
“Dengan nilai investasi tersebut, tentunya tidak bisa hanya berasal dari APBN dan lembaga donor, namun juga sangat dibutuhkan partisipasi dan investasi swasta untuk memenuhi target Program SII pada tenggat 2020,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana
Melalui kegiatan Sumba Investment Forum ini, Rida berharap investor swasta, lembaga donor, serta lembaga pembiayaan lainnya akan ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam merealisasikan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonis (SII) Energi Terbarukan.
Sebagai informasi, program SII yang telah diinisiasi sejak tahun 2011 oleh KESDM, Bappenas dan Hivos merupakan salah satu wujud keberpihakan pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan di pulau-pulau terluar dan daerah-daerah tertinggal melalui peningkatan akses energi yang berkelanjutan.
Rida mengungkapkan, dalam kurun waktu lebih kurang 5 (lima) tahun implementasi Program SII, telah berhasil meningkatkan akses energi di Pulau Sumba dalam hal peningkatan rasio elektirifkasi, peningkatan instalasi pembangkit, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia baik pada Pemerintah Daerah maupun masyarakat secara umum.
“Rasio elektifikasi Pulau Sumba telah meningkat signifikan dari 24,5 persen pada tahun 2010 menjadi 42,67 persen pada tahun 2016, serta Infrastruktur yang terbangun terdiri dari PLTMH, PLTS, PLTB dan juga bentuk-bentuk pengembangan energi terbarukan lainnya seperti biogas untuk penerangan dan memasak, solar water pumping untuk irigasi pertanian, smart PJU, dan tungku hemat energi” tuturnya.
Sementara itu, Rida menyampaikan besarnya tantangan dan target yang harus dicapai pada tahun 2020 menuntut keseriusan dan kerjasama kita semua.
“Teknologi smart grid dapat menjadi salah solusi untuk pencapaian target rasio elektrifikasi 95 persen serta penggunaan energi terbarukan sebesar-besarnya di Pulau Sumba,” pungkasnya. (us)