Jakarta, MinergyNews– Mulai tahun 2018 mendatang, dipastikan Indonesia tak lagi mengekspor gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Kepala Divisi Humas SKK Migas, Taslim Z Yunus kepada wartawan di Jakarta.
Menurut Taslim, gas yang dijual ke Jepang dan Korsel tersebut berasal dari Blok Mahakam, Sanga Sanga, dan East Kalimantan, diolah di Kilang LNG Bontang.
Pasalnya, Taslim menegaskan, kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) ke Jepang dan Korsel berakhir bersamaan dengan terminasi kontrak ketiga blok itu. Kontrak Total E&P di Blok Mahakam habis akhir tahun ini, Chevron angkat kaki dari Blok East Kalimantan pada 2018, kontrak Vico di Blok Sanga Sanga juga selesai di 2018.
“Kontrak LNG kita ke Korea dan Jepang dari Bontang akan habis berkaitan dengan terminasi Blok Mahakam, Sanga Sanga, East Kalimantan,” ujarnya.
Taslim mengungkapkan, dengan berakhirnya kontrak ekspor LNG ke Jepang dan Korsel ini, maka alokasi gas untuk kebutuhan domestik bisa semakin besar. “Potensinya banyak untuk disuplai ke dalam negeri. Itu banyak. Awal 2018 kita sudah enggak ekspor lagi ke Jepang dan Korea,” katanya.
Selain itu, tambahnya, hingga saat ini gas dari Blok Mahakam, Sanga Sanga, dan East Kalimantan yang diolah di Kilang LNG Bontang dan diekspor ke Jepang dan Korsel mencapai 5,5 million ton per annual (MTPA).
Semuanya bisa dialihkan jika ada permintaan dari dalam negeri pada 2018 mendatang. “Jumlahnya kira-kira 2 train dari Bontang. 1 train sekitar 2,75 MTPA. Jadi totalnya 5,5 MTPA,” tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya, suplai gas untuk industri dan kelistrikan dalam negeri akan semakin kuat lagi dengan mulai berproduksinya Train 3 Tangguh pada 2020. Persentase alokasi gas domestik pun terus ditingkatkan oleh SKK Migas, tahun ini sudah mencapai 70% dari seluruh produksi dalam negeri.
Namun, dirinya menjamin pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di program 35.000 MW tak akan kekurangan gas. Tak perlu tambahan dari impor, gas dari dalam negeri sudah mencukupi. “Pasti mencukupi. Sudah banyak tambahan pasokan, belum lagi nanti dari Train 3 Tangguh,” tandasnya. (us)