Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan yang diwakili oleh Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Budianto Hari Purnomo. Penyerahan bantuan berlangsung di Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, pada hari Selasa (6/2).
Dalam sambutannya, Hari Purnomo mengatakan, program BPBL ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan memberikan akses listrik kepada masyarakat. Saat ini, banyak orang yang tinggal di perkotaan dan perdesaan memiliki jaringan listrik PLN di depan rumah mereka, tetapi mereka tidak dapat menyambungkannya sebagai pelanggan PLN karena mereka tidak dapat membayar biaya pasang baru.
“Akibatnya, mereka harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga,” ujar Hari.
Anggota Komisi VII DPR RI Sartono menambahkan, program BPBL sebagai wujud nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.
“Melalui Program BPBL ini semoga senantiasa memberikan manfaat bagi masyarakat, dan saya berharap semoga program ini bisa berlanjut lagi,” tambah Sartono.
Per 25 November 2023, PLN telah menyalurkan BPBL pemerintah kepada 131.600 rumah tangga (RT) di seluruh Provinsi di Indonesia.
Sementara salah satu penerima manfaat program BPBL, Riwanto (39 tahun) yang sehari hari bekerja sebagai kuli bangunan, mengaku sangat bersyukur atas bantuan ini. ia bercerita dahulu mendapatkan listrik dengan menyalur rumah kakaknya dan listriknya sering turun.
“Sekarang saya punya listrik sendiri, dan semoga tidak turun lagi listriknya, terima kasih pemerintah,” ungkap Riwanto.
Sebagai informasi, Rasio Elektrifikasi tahun 2023 meningkat menjadi 99,78% dari tahun 2022 sebesar 99,67. Sementara Realisasi Konsumsi listrik per kapita tahun 2023 sebesar 1.285 kWh/kapita dan ditargetkan 1.408 kWh/kapita pada tahun 2024.