Jakarta, MinergyNews– Kapasitas produksi gas bumi nasional bertambah lagi. Ini mendukung upaya pencapaian target produksi nasional dan juga memenuhi kebutuhan energi nasional. Kali ini, tambahan produksi dari lapangan MAC yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky – CNOOC Madura Limited (HCML).
Lapangan gas di Selat Madura, Jawa Timur, ini telah memulai produksi pada 5 September 2023. Hasil awal produksi mencapai 13,5 MMSCFD (juta kaki kubik per hari), dan diperkirakan akan mencapai puncak produksi hingga 50 MMSCFD.
“Fasilitas produksi utama yang digunakan dalam proyek pengembangan lapangan MAC adalah Mobile Offshore Production Unit (MOPU) dengan kapasitas desain 60 MMSCFD. Proyek yang terletak di tenggara Pulau Madura ini berada di kedalaman air rata-rata kurang lebih 67 meter dan didukung memiliki tiga sumur produksi,” jelas General Manager HCML, Kang An dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Menurut Kang, bersama dengan proyek BD, MBH, dan MDA yang sudah berproduksi, lapangan MAC akan berkontribusi pada total kapasitas produksi puncak harian sekitar 280 MMSCFD sesuai dengan rencana Plan of Development (POD) yang telah disetujui oleh pemerintah.
“Hal ini menandakan komitmen HCML dalam memasok gas secara reguler ke wilayah Jawa Timur, dengan tujuan mendukung sektor ketenagalistrikan dan industri pupuk di daerah tersebut,” ungkapnya.
Tambahan produksi gas dari lapangan MAC mendapat apresiasi dari SKK Migas. Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, menyebutkan bahwa peningkatan kapasitas produksi gas ini akan membantu mengatasi kebutuhan energi di dalam negeri.
“Tambahan produksi yang signifikan ini menjadi sangat penting, selain untuk pemenuhan target lifting nasional juga untuk menggerakkan roda ekonomi dan mendukung pertumbuhan industri domestik,” kata Wahju.
Proyek MAC dioperasikan oleh HCML, yang memegang 100 persen kepemilikan kontrak di blok Selat Madura. Para mitra dalam KKKS ini adalah CNOOC Southeast Asia Limited, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh CNOOC Limited memegang 40 persen saham di HCML, Cenovus Energy Inc. memegang 40 persen saham, dan Samudra memegang 20 persen saham.