Jakarta, MinergyNews– Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT. Eni North Ganal Ltd. yang berkontrak dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) melakukan tajak sumur eksplorasi Geng North-1 pada hari Jumat, 21 Juli 2023 pukul 00.30 WITA.
Sumur eksplorasi Geng North-1 merupakan sumur eksplorasi Deep Water Drilling pertama yang tajak di tahun 2023 dengan kedalaman laut sedalam 1952 m yang terletak di perairan dalam lepas pantai Cekungan Kutai, ± 60 km dari Timur pantai Kalimantan dan sekitar 130 km dari fasilitas Bontang, Kalimantan Timur.
Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan pengeboran eksplorasi Geng North-1 merupakan salah satu upaya SKK Migas dan KKKS untuk terus menemukan cadangan migas baru guna memenuhi kebutuhan energi nasional. “Pengeboran sumur Geng North-1 yang masuk kategori Deep Water Drilling menunjukkan bahwa optimalisasi potensi hulu migas terus dilakukan, termasuk yang berada di wilayah laut dalam. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik investasi hulu migas nasional masih menjanjikan”, kata Benny.
“Keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi Geng North-1 akan memberikan dampak positif dengan kedepannya akan semakin masif pengeboran sumur eksplorasi di laut dalam, karena potensi migas Indonesia terbesar berada di laut dalam”, imbuh Benny.
Benny menyampaikan bahwa hingga semester pertama, sebanyak 11 sumur eksplorasi sudah ditajak, dari jumlah tersebut sebanyak 6 sumur menghasilkan penemuan dengan total sumber daya + 216 MMBOE. Sumur yang menghasilkan penemuan tersebut adalah sumur NSO XLLL-1, sumur Re-Entry Rimbo-1, sumur SEM-1X, sumur Helios D-1X, sumur Adiwarna-1X dan sumur Re-Entry Lofin-2.
Target pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2023 sebanyak 57 sumur atau meningkat 71% dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 yang berjumlah 42 sumur. Masifnya program pengeboran sumur eksplorasi menunjukkan optimisme industri hulu migas terhadap potensi yang ada serta merupakan langkah nyata sebagai upaya untuk menemukan sumber cadangan migas baru untuk mendukung pencapaian target jangka panjang di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).