Jakarta, MinergyNews– Pengolahan data seismik merupakan aktivitas yang sangat penting dalam aktivitas eksplorasi dan produksi untuk mencari prospek baru dan meningkatkan cadangan migas sebagai core business di lingkungan Subholding Upstream (SHU).
Berdasar hal tersebut, Fungsi Upstream Research & Technology Innovation (URTI) Direktorat SPPU Pertamina mengembangkan software Clirton, sebuah perangkat lunak enhancement data seismik yang memiliki aksesibilitas tinggi, karena dapat diakses menggunakan halaman web browser dan mesin PC yang terhubung secara online lewat sistem cloud. Selama pengguna memiliki koneksi internet di perangkat yang digunakan, platform ini dapat diakses melalui halaman web browser dan pengguna dapat mengolah data seismik kapanpun dan di manapun pengguna berada.
Peran PT Patra Drilling Contractor (PDC) terlibat sebagai potential commercial arm atau entitas pelaksana yang berbontribusi dalam data sharing, advisory, expertise, facility, budget lainnya selama masainkubasi, kemudian manpower, facility, budget, marketing, operation, dan lainnya saat memasuki fase scale-up.
Direktur Utama PDC Faried Iskandar Dozyn yang dijumpai usai acara RTI Collaboration Day yang berlangsung di Ballroom Graha Pertamina, Kamis (22/6) mengungkapkan, “PDC terlibat sebagai potential commercial arm atau entitas pelaksana yang berbontribusi dalam data sharing, advisory, expertise, facility, budget lainnya selama masainkubasi, kemudian manpower, facility, budget, marketing, operation, dan lainnya saat memasuki fase scale-up”.
Software pengolahan dan interpretasi data seismik dapat mendukung core business Pertamina dalam bidang upstream dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai produk digital subsurface yang diharapkan menambah revenue dan profit perusahaan dari bisnis baru di bidang digital upstream solution.
“Adanya inovasi ini juga akan meningkatkan positioning dan citra perusahaan secara global karena Pertamina sudah mampu menghasilkan sebuah produk digital dalam pengolahan data seismik yang dapat bersaing di pasar serta menjadi perusahaan energi pertama di Asia dalam hal tersebut’, sambung Faried.
Software CLIRTON diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dalam program eskplorasi maupun pengembangan lapangan, terutama sebagai quick look solution pada aktivitas merger & acquisition lapangan hulu migas. Selain itu, kehadiran software ini diharapkan dapat mengurangi biaya maintenance subsciption perangkat lunak dan keras yang terkait dengan kegiatan pengolahan data seismik.
Sesuai dengan visi PDC untuk menjadi perusahaan penyedia jasa penunjang terbaik dalam industri energi di Indonesia, PDC terus berkomitmen untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan dengan standar keunggulan operasional kelas dunia serta Health, Safety, Security & Environment (HSSE). Pertamina PDC saat ini memiliki unit usaha Manpower Services, Service Contract, Food and Lodging Services (FLS), Engineering, Procurement and Construction (EPC) dan Horizontal Directional Drilling (HDD), Heavy Transport Equipment (HTE), serta Integrated Chemical Supply.