Jakarta, MinergyNews– Hingga akhir tahun 2022, lebih dari tiga ribu rumah tangga di Kalimantan Tengah ditargetkan menerima bantuan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang dicanangkan Kementerian ESDM.
Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Pengawasan Obvitnas, Yurod Saleh dalam acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik T.A. 2022 di Provinsi Kalimantan Tengah, yang dipusatkan di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (23/11).
Yurod mengungkapkan, hingga akhir tahun ini akan tersambung sebanyak 3.281 rumah tangga di Kalimantan Tengah, dengan Kabupaten Kotawaringin Barat mendapatkan 339 sambungan rumah tangga yang tersebar di 6 kecamatan.
Lebih lanjut Yurod menjelaskan bahwa dengan program BPBL diharapkan masyarakat dapat mandiri dengan akses listrik milik sendiri. “Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga,” jelas Yurod.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menyampaikan bahwa kebutuhan listrik menjadi kebutuhan dasar yang menjadi prioritas DPR bersama pemerintah untuk mengusahakan kelistrikan yang ada di Kalimantan Tengah dalam rangka keadilan yang merata di seluruh Indonesia.
Menambahkan Mukhtarudin, Senior Specialist Managemen Niaga Dit Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Ismail Deu menyampaikan,”Program BPBL menjadi tonggak sejarah bantuan kelistrikan di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat. PLN terus mendukung pemerintah dan DPR dalam melaksanakan tugas melistriki Indonesia.
Warga pun merasa sangat terbantu atas hadirnya bantuian pemerintah ini. Eka Haryadi (30), seorang buruh di perkebunan kelapa sawit. Selama ini dia mengaku menyalur listrik dari tetangganya dimana setiap bulan harus membayar iuran listrik sekitar 100 ribu hingga 200 ribu rupiah.
Ia menyatakan bahwa dengan BPBL ini, ia dapat mengurus sendiri keperluan listrik di rumahnya yang beranggotakan 3 orang terutama untuk pompa air dan untuk penerangan.
“Saya mengucapkan banyak terima kepada pemerintah atas BPBL yang diberikan, sekarang saya merasa puas sudah memiliki listrik sendiri,” ungkap Eka Haryadi.
Rasa syukur juga diungkapkan oleh Budianto (47) yang bekerja sebagai buruh harian lepas. Listrik BPBL ini selain menerangi rumahnya bersama 4 orang anggota keluarga, juga digunakan untuk berbagai keperluan lainnya.
Diungkapkan pula bahwa dengan adanya BPBL tidak ada rasa khawatir listriknya akan mati. Ia menyatakan sebelumnya menyalur listrik dari rumah saudaranya dengan biaya yang harus dikeluarkan sebesar 100 ribu per bulan.