Prioritas Program BPBL Untuk Masyarakat Tidak Mampu Di Daerah 3T

Jakarta, MinergyNews– Bersamaan dengan peresmian Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 1.476 Rumah Tangga di 21 kecamatan di Banyumas, Jawa Tengah, dilaksanakan pula peresmian 398 rumah tangga BPBL di Desa Samalantan, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang dan 656 rumah tangga di Kabupaten Mempawah. Hadir dalam perersmian Anggota Komisi VII DPR RI Katherine Oendoen, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar dan Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, pada Selasa (11/10).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80.000 Rumah Tangga tidak mampu dan yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) menjadi sasaran program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Usai peresmian, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menyampaikan pemerintah melalui Kementerian ESDM menargetkan Rasio Elektrifikasi mencapai 100% pada tahun 2022, dengan memenuhi akses listrik bagi seluruh desa dan dusun di daerah 3T salah satunya di Kabupaten Bengkayang dan Mempawah ini.

“Kabupaten Bengkayang rencananya akan dipasang sebanyak 398 rumah tangga di mana beberapa di antaranya terdapat di Desa Samalantan, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang ini. Di samping Kabupaten Bengkayang, penyalaan pertama program BPBL juga dilakukan di Kabupaten Mempawah dimana rencana pemasangan sebanyak 656 rumah tangga,” ujar Wanhar.

Wanhar menjelaskan, masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.

Sementara itu Anggota Komisi VII DPR RI Katherine Oendoen mengatakan, masih banyak desa-desa di daerah 3T yang belum terlistriki dan berharap dapat disentuh melalui program ini.

“Masih banyak desa yang tidak teraliri listrik, saya berharap pemerintah dan PLN memberi prioritas terhadap daerah pedalaman mengalami penerangan seperti daerah lain,” ujar Katherine.

Katherine meminta masyarakat yang belum mendapatkan penerangan dari program ini agar tidak berkecil hati, dan berjanji akan mengupayakan akan mendapat bantuan pada tahun anggaran mendatang.

“Kami di Komisi VII memperjuangkan program ini tetap harus ada, kami ingin masyarakat kami menikmati sama dengan daerah lain terutama daerah jawa yang saat ini sudah surplus,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis meminta agar penerima manfaat BPBL di Desa Samalantan ini dapat memanfaatkan program ini secara maksimal untuk meningkatkan aktivitas perekonomian warga.

“Marilah dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya supaya bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,” pinta Sebastianus.

Mewakili penerima manfaat, Malik (35) dan Lukman Hakim (42) yang berprofesi sebagai petani ini mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan, dengan bantuan ini mereka berdua tidak lagi menyambung listrik dari orang lain.

” Saya sangat senang atas bantuan ini, sampai tidak bisa berkata-kata, dengan adanya bantuan ini anak-anak saya bisa belajar sampai malam hari,” ujar Malik.

Program BPBL menggenapi tiga strategi yang sudah dijalan pemerintah setelah melalui perluasan jaringan (grid extension) dan mini grid atau pembangunan pembangkit dengan memanfaatkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) setempat. Melalui program ini, masyarakat penerima manfaat akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik pertama.

Program BPBL memiliki berbagai manfaat diantaranya penerima bantuan menjadi pelanggan PT PLN (Persero), masyarakat tidak mampu memperoleh listrik lebih andal dan aman, membantu proses belajar anak-anak pada malam hari, tersedianya akses informasi dan hiburan melalui pemanfaatan listrik untuk media elektronik, serta meningkatkan taraf kehidupan dengan memanfaatkan listrik untuk kegiatan ekonomi produktif.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *