Bandung, MinergyNews– PT PLN (Persero) mengakui pemulihan ekonomi kian terasa. Dibuktikan dari catatan kenaikan beban puncak listrik Jawa Bali pada 14 Oktober 2021 yang mencapai 28.093 megawatt (MW). Angka ini lebih baik dibandingkan rekor beban puncak di tahun 2019 dan 2020 lalu.
PLN memastikan layanan listrik kepada pelanggan tetap handal untuk menyambut pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, pun melakukan sidak ke unit-unit di Jawa Barat guna mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik.
“Saya ingin melihat kesiapan unit-unit yang ada di PLN mengingat konsumsi listrik meningkat dari waktu ke waktu. Kita bersyukur tadi malam beban puncak PLN (di Jawa, Madura dan Bali) telah melewati 28 Giga Watt (GW), lebih tinggi dari 2020 dan 2019 sebelum Covid-19,” ujar Zulkifli di sela-sela sidak tersebut, Jum’at (15/10).
Rekor beban puncak yang tercatat tahun 2019 adalah 27.973 MW. Sementara saat memasuki masa pandemi, beban puncak malam mencapai 26.737 MW yang tercatat pada Januari 2020.
Khusus di Jawa Barat, konsumsi listrik bulan September 2021 tercatat tumbuh 6,84 persen dibandingkan September 2020. PLN memperkirakan adanya peningkatan konsumsi listrik diproyeksikan mencapai lebih dari 52.293 GWh pada Desember 2021.
“Kami memastikan seluruh insan PLN siap melayani pelanggan. Apalagi beban puncak terus meningkat dan juga penjualan energi listrik kita meningkat, kita harus siap menyongsong ekonomi Indonesia yang menggeliat dan membaik,” katanya.
Saat ini, jumlah pelanggan PLN di Jawa Barat mencapai 15.598.243 pelanggan atau tertinggi se-Indonesia. Dari total pelanggan tersebut, sekitar 14,5 juta adalah pelanggan rumah tangga, pelanggan bisnis 679 ribu pelanggan, sosial 326 ribu pelanggan, pemerintah 107 ribu pelanggan, industri 16 ribu pelanggan, dan layanan khusus 3,8 ribu pelanggan.
Menurut Zulkifli, akan sangat sulit untuk melayani pelanggan sejumlah itu apabila tidak menggunakan teknologi. Karena itulah, PLN melakukan transformasi dengan Customer Focus sebagai salah satu aspirasinya. Melalui PLN Mobile, semua pelanggan dipastikan bisa mendapatkan kemudahan dalam menjangkau PLN.
Sejak diluncurkan akhir tahun 2020, PLN Mobile sudah diunduh lebih dari 11 juta pelanggan. Ini berarti rata-rata 1 juta pelanggan per bulan. Pada Desember 2021 nanti, jumlah pengguna PLN Mobile ditargetkan bisa sudah mencapai 15 juta.
“Itu cara paling mudah untuk melayani pelanggan dan meningkatkan bisnis. Orang komplain, cek tagihan, tambah daya, pasang internet lewat situ. Satu genggam kita selesaikan semua permasalahan pelanggan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Madura dan Bali, Haryanto WS, memastikan bahwa semua pembangkit dalam kondisi prima dan optimal. Saat ini, reserve margin Jawa dan Bali bahkan sangat cukup untuk menyambut kedatangan investor untuk berbisnis di Indonesia.
Tak hanya itu, PLN juga siap melayani para pelanggan yang akan melakukan tambah daya. Terlebih di Jawa Barat akan banyak data center di Karawang dan Cikarang.
“Kami memastikan pasokan listrik cukup dan andal untuk menjawab kebutuhan semua pelanggan. Tak hanya andal, tahun depan PLN juga akan mulai menghadirkan listrik berbasis energi bersih untuk menambah pasokan listrik ramah lingkungan,” ujar Haryanto.