Jakarta, MinergyNews– Akhirnya Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) dan Kawasaki Heavy lndustries, Ltd memenangkan tender EPC Pabrik feronikel Halmahera Timur milik PT Aneka Tambang (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,42 triliun.
Menurut Direktur Utama Antam, Teddy Badrujaman, al ini dilakukan untuk mewujudkan komitmen percepatan pengembangan proyek hilir dengan pembangunan smelter.
Teddy menjelaskan, proyek PBFH merupakan salah satu proyek strategis Antam yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah potensi bijih nikel melalui kegiatan pengolahan menjadi feronikel.
Lebih lanjut, Teddy menjelaskan pabrik feronikel Haltim yang akan dibangun terdiri dari Rotary Dryer berkapasitas 170 ton per jam, Rotary Kiln kapasitas 165 ton per jam, Electric Smelting Furnace berkapasitas 60 MW serta peralatan penunjang lainnya.
“Pabrik feronikel Haltim akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel perusahaan dari 27.000-30.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun menjadi 40.500- 43.500 TNi per tahun, serta turut mendukung program pembangunan industri dasar logam stainless steel. Direncanakan P3FH dapat melaksanakan commisioning pada akhir tahun 2018,” ujarnya di Jakarta.
Teddy mengungkapkan, selain P3FH, Antam juga telah menyelesaikan proyek perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (PBFP) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. “Hal itu ditandai dengan telah diselesaikannya PLTU Batubara berkapasitas 2×30 MW. Dengan selesainya PLTU Batubara tersebut, Antam tengah bersiap dalam penyelesaian P3FP secara keseluruhan. Selesainya PLTU Batubara menunjukkan bahwa ekspansi produksl feronikel perseroan tetap on track,” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Wika Bintang Perbowo mengaku optimis pembangunan pabrik ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan. “Kami optimis proyek ini berjalan baik dan dapat memenuhi target dengan kolaborasi para engineer muda dan berpengalaman,” tukas Bintang.