Jakarta, MinergyNews– Selama enam bulan pertama tahun 2021, PT Elnusa Tbk berhasil membukukan realisasi kontrak kerja konsolidasi senilai Rp 6,5 triliun. Jumlah ini setara dengan 75 persen dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2021.
Corporate Secretary Elnusa, Ari Wijaya mengungkapkan, ini merupakan sinyal positif geliat aktivitas jasa Elnusa yang tetap tumbuh di tengah ketidakpastian kondisi saat ini. Keberagaman portofolio jasa yang dimiliki Elnusa tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi anak usaha PT Pertamina (Persero) itu.
“Sektor hulu masih menjadi primadona berbekal pada total solution services yang dimiliki seperti jasa perawatan sumur serta operation maintenance. Meskipun begitu, terdapat sedikit koreksi pada jasa eksplorasi karena mundurnya beberapa proyek hulu migas,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima MinergyNews di Jakarta.
Tidak hanya itu, Ari menambahkan, dengan adanya pembatasan yang diterapkan pemerintah di masa pandemi seperti PPKM Darurat diperkirakan memberikan dampak pada Segmen Distribusi & Logistik Energi. Di sisi lain, Segmen Jasa Penunjang masih menunjukkan pertumbuhannya dengan baik.
“Melalui optimalisasi strategi diversifikasi portofolio tersebut kami yakini mampu saling menopang satu sama lain dalam mendukung capaian konsolidasi ke depannya,” tuturnya.
Selain itu, Ari melanjutkan, memberikan layanan pada masa pemberlakuan PPKM Darurat juga berdampak pada naiknya biaya operasi. Protokol kesehatan dilakukan lebih ketat. Namun, hal itu tetap menjadi komitmen kami, karena HSSE tetap menjadi prioritas utama. Direksi melalui VP HSSE juga telah mengaktifkan Emergency Respose Team, sebagai langkah antisipasi jika ada karyawan dan/atau keluarganya yang terkena Covid-19.
Ari menyampaikan, saat ini masih ada beberapa kontrak yang sedang berjalan maupun yang akan dijalankan untuk beberapa segmen yang masih tumbuh ke depan. Beberapa strategi pun dilakukan Elnusa, yakni dengan melakukan cost efficiency serta cost leadership dan melakukan penyesuaian biaya investasi melalui skala prioritas yang dilakukan secara selektif. Selain itu, Direksi Elnusa juga tidak segan-segan jika harus melakukan micro management.
“Situasi yang masih belum kondusif dan berdampak pada perekonomian secara global saat ini juga mempengaruhi kinerja Elnusa. Kendati demikian, capaian realisasi kontrak Elnusa yang sudah dicatatkan tersebut tentunya akan memberikan angin segar dan tambahan semangat. Pada semester depan kami berkeyakinan mampu mengejar target dengan capaian kinerja yang positif. Selain itu, dengan naiknya Harga Minyak Mentah Indonesia saat ini, kami berharap hal tersebut menjadi peluang dibukanya keran investasi di bidang hulu migas oleh KKKS yang akan berdampak positif pula untuk Elnusa,” tandasnya.