Jakarta, MinergyNews– Pemerintah masih berkomitmen memberikan subsidi memberikan subsidi untuk program kewajiban (mandatory) pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN).
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan di Jakarta.
“Kalau untuk biodiesel jalan saja yah saya kira harganya masih kompetitif,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, untuk insentif energi baru terbarukan jenis lain akan direview kembali, salah satu contoh untuk feed in tariff energi panas bumi. “Saya ingin semua harga kompetitif dengan jenis energi konvensional,” tuturnya.
Kendati akan tetap mempertahankan subsidi untuk BBN, Jonan menegaskan, tahun depan belum akan ditingkatkan pemanfaatan campuran (blending) biodiesel dalam bahan bakar minyak.
“Tetap sama dululah, kita ingin lihat hasil outputnya bagaimana, dari pengguna dan sebagainya, apa memperpanjang usia mesin. Kita lihat faktanya dulu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2016 ini, pemerintah menargetkan pemanfaatan BBNpada tahun 2016 mencapai 3,3 juta kiloliter (KL), hingga November kemarin realisasi penyerapannya mencapai angka tertinggi yaitu 2,53 KL. Sementara pada tahun 2017 pemanfaatan BBN ditargetkan sebesar 4,6 juta KL.