Jakarta, MinergyNews– PT Pertamina EP berhasil meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi lifting crude oil di Pertamina Asset 3 Main Gathering Station (MGS) Balongan, pada Selasa, 27 Oktober 2020.
Hal ini dicapai melalui inisiasi Pertamina EP Asset 3 untuk mengembangkan produk Demulsifier berkolaborasi dengan Research and Technology Center (RTC) Pertamina, inovasi Desalter dan pembangunan low pressure (LP) steam trunk line 14” dari RU-VI Balongan menuju MGS Balongan Pertamina EP Asset 3 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sinergi yang diinisiasi Pertamina EP Asset 3 dengan Pertamina RU-VI Balongan, Research and Technology Center (RTC) Pertamina serta Pertamina Lubricants tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi Pertamina selaku holding dari keempat entitas.
Upaya pengembangan dan inovasi yang diinisiasi fungsi Oil & Gas Transportation (OGT) Pertamina EP Asset 3 yang pertama adalah pengembangan special product yakni Demulsifier atau chemical pemecah emulsi minyak yang diberi nama Pertadem-20. Produk itu dikembangkan melalui proses field data analysis, tes laboratorium, pre-formulasi, field test, dan formulasi final yang merupakan hasil kolaborasi apik Pertamina EP Asset 3 dengan RTC.
Langkah selanjutnya yakni produksi dalam skala besar dieksekusi melalui sinergi dengan Pertamina Lubricants. Produk Pertadem-20 telah berhasil meningkatkan kecepatan dalam proses crude oil treatment di MGS Balongan Pertamina EP Asset 3. Lebih luas lagi, Pertadem-20 juga telah mulai digunakan oleh Pertamina EP Asset 5 serta di replikasi di wilayah kerja Pertamina EP lainnya.
Berikutnya adalah inovasi Desalter, yakni sebuah alat yang berfungsi untuk membersihkan crude oil dari kandungan garam (salt content) dengan proses mixing crude oil, fresh water, dan heat treatment.
Pertamina EP Asset 3 mengembangkan Desalter melalui beberapa tahap yaitu field data analysis, water oil laboratory test, design engineering, fabrikasi, inspeksi, dan field test. Saat ini Desalter telah diproduksi dan dikembangkan dengan 2 varian kapasitas yaitu Desalter 2×2 (2 nozzle-2 blades) dan Desalter 4×4 (4 nozzle-4 blades).
Selanjutnya adalah proyek pemanfaatan ekses LP Steam atau pemanfaatan kelebihan panas bertekanan rendah dari Pertamina RU-VI Balongan untuk proses crude oil treatment di MGS Balongan Pertamina EP Asset 3. Melalui diskusi dan koordinasi secara berkala dengan Pertamina RU-VI Balongan, Pertamina EP Asset 3 membangun steam trunkline 12” sepanjang 2,9 Km, dengan kapasitas 14 ton per jam dari RU-VI Balongan menuju MGS Balongan. Pembangunan jalur pipa yang dimulai pada Februari 2020 lalu pun berhasil direalisasikan 1 bulan lebih awal dari target awal.
Nilai tambah yang dihasilkan Pertamina dari sinergi inisiasi tersebut diantaranya peningkatan kecepatan persiapan cargo crude oil dengan kualitas demulsifier yang optimal dan kehandalan steam supply.
Peningkatan kualitas Jatibarang Mixed Crude Oil (JMCO) dengan BS&W <0,5% dan salt content <18 ptb yang diharapkan dapat diolah maksimal di kilang RU-VI Balongan dan memberikan fleksibilitas jadwal lifting, penghematan investasi shipping pump sebesar USD 12,4 juta dan penghematan biaya shipping sebesar USD 200.000 per bulan.
Tidak hanya itu, pemanfaatan LP steam ekses dapat menghemat biaya investasi LP boiler sebesar USD 7,9 juta dan biaya operasi selama 10 tahun sebesar USD 6 juta.
JMCO merupakan salah satu produk yang dihasilkan melalui kegiatan produksi migas Pertamina EP Asset 3, yang selama ini mayoritas harus diolah di kilang RU-IV Cilacap dan RU-V Balikpapan tentunya hal ini mengakibatkan timbulnya biaya shipping bagi Pertamina.
Wisnu Hindadari, General Manager Pertamina EP Asset 3 menyampaikan, “Sinergi empat entitas Pertamina tersebut dan monetisasi LP steam ekses dapat meningkatkan pendapatan di setiap Perusahaan, baik Pertamina EP Asset 3, Pertamina RU-VI Balongan, RTC, dan Pertamina Lubricants.”
Wisnu juga menambahkan bahwa sinergi itu dapat memberikan added value yang maksimal bagi Pertamina.
Sinergi yang diinisiasi Pertamina EP Asset 3 itu sejalan dengan pesan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, yaitu mengejar pencapaian terget kinerja operasional dan keuangan di seluruh fungsi dan lini bisnis, meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada seluruh proses bisnis, meningkatkan sinergi antara holding dan sub-holding, dan mengoptimalkan seluruh portofolio aset maupun bisnis untuk mendapatkan added value maksimal.