Jakarta, MinergyNews– Terkait kerja sama bidang kelistrikan yang ditandatanganinya dengan Kementerian Energi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Republik Islam Iran, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, MoU (Memorandum of Understanding) ini bertujuan untuk memberikan landasan kerja sama kelembagaan untuk mendorong dan meningkatkan kerja sama teknis secara bilateral mengenai isu-isu di bidang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, dan timbal balik.
Menteri Jonan menjelaskan, MoU ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Pengembangan Pembangkit Listrik;
- Transmisi dan Distribusi;
- Pertukaran pengalaman mengenai Pusat Perbaikan Pembangkit Listrik;
- Pengembangan energi terbarukan;
- Mendorong dan meningkatkan Investasi ;
- Mendorong untuk melakukan dialog kebijakan; dan
- Bidang-bidang lain yang disepakati Para Pihak.
Tindak lanjut dari MoU ini, menurut Jonan akan dibentuk komite teknis bersama bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan dimana tugasnya adalah menyusun secara rinci kerja sama dan secara periodik melakukan evaluasi.
Jonan menegaskan, dalam kerja sama di bidang kelistrikan itu, perusahaan Iran Mapna Group ditawari untuk berpartisipasi di dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga gas bumi atau independent power plant. Perusahaan ini dipilih karena dari segi kapasitas produksi dan pangsa pasar untuk gas turbinnya nomor 3 di dunia.
“PLN dan Kementerian ESDM akan mengirimkan staf untuk belajar ke Mapna untuk belajar gas turbin,” jelas Jonan.
Menteri ESDM berharap Indonesia dan Iran akan membuat perusahaan patungan untuk perawatan gas turbin karena dapat menghemat waktu. Indonesia menggunakan 57.000 megawatt yang 60% adalah gas turbin.
“Itu yang tadi istilah Menlu superfokus,” pungkas Jonan.