Jakarta, MinergyNews– Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, sudah pasti juga berpengaruh terhadap kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia. Meski demikian, Pemerintah tetap berupaya keras menjaga iklim investasi migas, antara lain dengan mengintensifkan kegiatan eksplorasi.
“Kita akan terus mengintensifkan program-program eksplorasi kita,” jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif di Jakarta.
Diterangkan Arifin, eksplorasi migas Indonesia masih potensial karena memiliki banyak sumber migas yang menjanjikan. Hingga saat ini, terdapat 68 cekungan migas yang belum digarap. Melalui eksplorasi ini, diharapkan dalam beberapa tahun ke depan Indonesia dapat memiliki data migas yang akurat sehingga menarik bagi investor.
Lebih lanjut Arifin memaparkan, terkait industri migas, sebenarnya Pemerintah memiliki program jangka panjang yaitu meningkatkan produksi migas menjadi 1 juta barel pada tahun 2030 mendatang. Untuk itulah, pada tahun ini direncanakan akan dilelangkan 12 wilayah kerja migas. Namun lantaran pandemi, lelang tersebut ditunda.
“Kita sudah punya rencana tadinya untuk melelang 12 WK migas baru, yang mana harus kita tunda disebabkan kondisi daya tarik bisnisnya menurun,” tandasnya.