Jakarta, MinergyNews– Pemanfaatan kelapa sawit dan produk turunannya tidak lepas dari dukungan penelitian dan pengembangan produk. Peran penelitian dan pengembangan kelapa sawit dari hulu sampai hilir dapat memberikan peluang-peluang investasi produk berdaya saing di masa depan. Di sisi lain penelitian dan pengembangan juga merupalab alat/sarana yang digunakan untuk menjawab/beragumentasi mengenai isu yang dikaitkan dengan systainability, kerusakab lingkungan, kebakaran.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, Bayu Krisnamurthi dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia 2016 di IPB Internasional Convention Center, Botani Square, Bogor (13/12).
Bayu menjelaskan, Program Grant Riset Sawit merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan lebih berkelanjutan.
“Dalam melaksanakan pengembamgan dan penelitiab sawit, diperlukan dukungan riset yang kuat dan terarah dengan baik serta dengan pendanaan yang cukup,” ujarnya.
Sampai tahun 2016, tambah Bayu, BPDP Sawit telah membiayai sekitar 100 penelitian di bidang budidaya/lahan/tanah, biomaterial, bioenergi, pangan/kesehatan, lingkungan, pengolahan limbah, social ekonomi/manajemen/ICT.
Beberapa kegiatan riset sawit yang sedang dibiayai antara lain yaitu:
- Pada bidang pangan: sintesis lemak yang memiliki trigliserida dengan distribusi posisi asam lemak mirip dengan distribusi posisi asam lemak pada ASI yang dikenal dengan Human Milk Fat Substitutes (HMFS), paket teknologi produksi jamur pada media tandan kosong kelapa sawit.
- Pada bidang bioenergy: jenis senyawa jenuh dan senyawa gliserida yang berpengaruh terhadap kecenderungan filter blocking pada biodiesel, kelayakan teknia dan ekonomis serta potensi penggunaan Dry, Anaerobic Co-Composting dalam peningkatan kapasitas produksi biogas.
- Pengolahan biomassa sawit menjadi produk baru antara lain helm filler serat, bioplastik dari tandan kosong kelapa sawit, paket teknologi papan laminasi menggunakan batang kelapa sawit.
- Pada bidang biomaterial dan oleokimia: surfaktan anionik dari minyak sawit untuk peningkatan produksi minyak bumi di lapangan tua, dan imbuhan pakan (feed additif) pada ternak.
- Pada bidang budidaya/lahan : menghasilkan bibit sawit toleran Genoderma, manajemen pemupukan dan pengendalian hama-penyakit kelapa sawit.
- Pada bidang sosial ekonomi adalah: aplikasi sawit pada smartphone, model penyelesaian konflik, model pendidikan lingkungan di sekitar sawit, dll.
Pekan riset sawit Indonesia merupakan sarana untuk mempertemukan peneliti dengan pelaku di industri sawit. Dalam acara ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang telah berjalan selama 1 tahun, berikut memamerkan produk-produk hasil penelitian.
Dalam rangka meningkatkan minat penelitian dan menyiapkan peneliti muda sawit, BPDP menyelenggarakan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa. Sejak bulan Maret 2016 telah dilakukan seleksi dan dipilih 20 penelitian mahasiswa yang terbaik dari 360 usulan yang masuk dari berbagai universitas maks Rp 20 juta. Dalam pekan riset ini akan ditentukan 3 penelitian terbaik yang akan mendapatkan hadiah Juara I Rp 50 juta, Juara II Rp 35 juta, Juara III Rp 25 juta.
Pada pekan riset ini juga akan dilakukan workshop Roadmap riset sawit Indonesia yang berfungsi sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam merencanakan, dan melaksanakan kegiatan riset prioritas untuk pengembangan industri sawit nasional. Roadmap ini disusun berdasarkan status terkini, tantangan dan peluang riset dalam menenuhi kebutuhan industri di masa mendatang.
Untuk itu, Bayu mengungkapkan, BPDPKS berinisiatif untuk melakukan kajian social ekonomi Impact kelapa sawit untuk mengetahui Fakta mengenai sustainability practices yang dikaitkan dengan konsep SDGs (Substainavle Development Goals) yaitu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Studi ini dilakukan di 10 wilayah di yang tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
“Diharapkan dari kegiatan pekan riset sawit ini kolaborasi antara pemerintah, industry, lembaga industri kelapa sawit Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan demi tercapainya Sustainable Development Goals,” pungkasnya. (us)