Jakarta, MinergyNews– Hingga triwulan-3 tahun 2019, investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral mencapai US$ 19,8 miliar atau sekitar Rp. 277 triliun. Kontribusi investasi terbesar berasal dari subsektor migas sebesar US$ 8,1 miliar. Selanjutnya, subsektor ketenagalistrikan sebesar US$ 7,4 miliar, mineral dan batubara sebesar US$ 3,3 miliar dan energi baru terbarukan sebesar US$ 1 miliar.
“Sektor ESDM sangat strategis dalam mendorong perekonomian nasional. Investasi kami jaga terus agar semakin bergairah, dan makin kondusif bagi investor,” ungkap Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM (30/10).
Sebelumnya, sebanyak 186 perizinan di sektor ESDM telah dipangkas. Hal tersebut akan terus dilanjutkan untuk mempercepat dan mempermudah proses investasi di sektor ESDM.
“Aspek perizinan baik kecepatan maupuan birokrasinya akan terus dievaluasi, sehingga dapat mendorong investasi yang lebih cepat dan memberikan certainty. Investasi ini penting karena akan mendorong pembukaan lapangan kerja, sehingga efektif menjadi prime mover ekonomi nasional,” tamban Agung.
Target investasi sektor ESDM hingga tahun 2019 sekitar US$ 33 miliar. Kementerian ESDM beserta stakeholders terus menjaga agar target dapat tercapai. “Realisasi investasi biasanya mengikuti S-curve. Investasi akan kita pacu agar bisa lebih cepat. Sesuai arahan Bapak Menteri ESDM, bahwa kami diminta agar bekerja lebih cepat, cermat dan produktif,” ungkapnya.