Jakarta, MinergyNews– Pemerintah c.q Kementerian ESDM kembali membagikan paket perdana Konversi BBM ke Bahan Bakar Gas Untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran Tahun 2019. Kali ini paket perdana dibagikan untuk 950 nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (12/11). Jumlah tersebut merupakan terbesar untuk tahun ini.
Pembagian paket perdana secara simbolis dilakukan di Ruang Rapat bende Siguguk I, Pemda Kabupaten OKI dan dihadiri oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, Wakil Ketua Komisi VII DPR Alex Noerdin, Wakil Bupati OKI M. Dja’far Shodiq, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hasanuddin, perwakilan PT Pertamina serta nelayan penerima paket perdana.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan program berkelanjutan yang bertujuan mengurangi penggunaan BBM, menjaga daya beli masyarakat terhadap bahan bakar gas dan mengurangi biaya melaut yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan konkit berbahan bakar LPG ini, nelayan bisa menghemat biaya operasional penggunaan LPG sampai dengan sekitar 30% dengan asumsi tanpa ada subsidi. Bila dengan subsidi yang berlaku sekarang ini baik untuk bensin maupun LPG, maka penghematan yang diperoleh bisa mencapai sekitar 50%. “Harapan kami, dengan konversi ini maka pengeluaran masyarakat dapat berkurang. Ini sangat penting karena Pemerintah tentu berkewajiban memastikan daya beli masyarakat,” kata Alimuddin.
Paket konversi untuk nelayan diberikan Pemerintah secara gratis. Alimuddin meminta agar bantuan ini dijaga dengan baik. ‘Mohon jangan dijual. Manfaatkanlah sebagai amanah dari negara,” tambahnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Alex Noerdin dalam kesempatan itu menyatakan dukungannya terhadap program Pemerintah ini karena sifat LPG yang aman, ramah lingkungan serta lebih hemat dibandingkan BBM. Program ini juga membuktikan bahwa Pemerintah mempedulikan nasib nelayan.
Alex juga berharap agar bantuan serupa pada tahun depan dapat ditingkatkan hingga 3.000 paket. “Nelayan OKI dapat 950 paket, terbanyak di Indonesia. Namun ini baru 10% dari jumlah nelayan di OKI. Supaya tidak ribut, semoga jumlahnya ditambah tahun depan,” ujar Alex.
Harapan yang sama juga diungkapkan Wakil Bupati OKI M. Dja’far Shodiq. Menurut dia, OKI memiliki garis pantai terpanjang di Sumatera Selatan. Dengan wilayah yang sebagian besar terdiri dari perairan, menjadikan masyarakat OKI mayoritas bermata pencarian sebagai nelayan. Adanya pembagian konkit berbahan bakar LPG untuk nelayan, diharapkan kehidupan ekonomi masyarakat dapat meningkat.
“Program ini bertujuan meningkatkan pendapatan nelayan di mana penggunaan LPG dapat menurunkan biaya operasional nelayan. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut sehingga banyak nelayan OKI yang menikmati bantuan ini,” ujar Dja’far.
Paket perdana konkit BBM ke Bahan Bakar Gas untuk Kapal Penangkap Ikan bagi Nelayan Sasaran terdiri atas beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll). Kriteria nelayan yang menerima bantuan adalah nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pembagian paket konkit untuk nelayan sasaran telah dilaksanakan Pemerintah sejak 2016. Hingga tahun 2018, Pemerintah telah mendistribusikan 47.554 unit paket konkit di 73 kabupaten/kota dan pada tahun 2019 ini akan dilaksanakan pembagian sebanyak 13.305 unit paket di 38 kabupaten/kota. Selanjutnya pada tahun 2020, direncanakan akan dibagikan 40.000 unit paket di 26 provinsi.