Jakarta, MinergyNews– Hingga saat ini lelang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali Barat dan Bali Timur ramai peminat. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat, sudah ada 60 perusahaan yang berminat untuk menggarap proyek PLTS tersebut.
Hal tersebut seperti yang dinyatakan oleh Executive Vice President Energi Baru dan Terbarukan (EBT) PLN, Zulfikar Manggau di Jakarta.
“Di Bali yang daftar cukup banyak, ada 60 perusahaan DPT (Daftar Pelaksana Terseleksi) yang ikut lelang,” ujarnya.
Menurut Zulfikar, PLN masih membuka pengajuan penawaran (bidding submition) hingga satu bulan ke depan. Proses tersebut mencakup kelengkapan syarat administrasi, pengajuan harga dan kesiapan teknis.
“Akhir Agustus Insha Allah bidding submition selesai,” katanya.
Akan tetapi, tambahnya, untuk mencapai tahap penandatanganan kontrak perjanjian jual beli atau Power Purchase Agreement (PPA), masih memerlukan proses dan waktu yang cukup lama.
Zulfikar menuturkan, setelah tahap pengajuan penawaran selesai dan ditemukan harga terendah, PLN akan melakukan evaluasi dan memberi kesempatan perusahaan terpilih untuk melakukan Feasibility Study (FS) akhir.
“Paling tidak membutuhkan waktu selama enam bulan hingga mencapai tahap PPA,” pungkasnya.