KEBUMEN, MinergyNews– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali meresmikan bantuan 8 unit sumur bor di Jawa Tengah tahun anggaran 2018. Kedelapan sumur bor tersebut tersebar di Kabupaten Kebumen (2 unit), Kab. Purbalingga (1 unit), Kab. Cilacap (3 unit) dan Kab. Banjarnegara (2 unit).
Peresmian sumur bor yang dibangun oleh Badan Geologi, Kementerian ESDM tersebut dilakukan Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM, Erika Retnowati didampingi perwakilan pemerintah Kabupaten Kebumen, Cilacap, Banjarnegara, dan Purbalingga, Selasa, (18/12), yang dipusatkan di lokasi sumur bor Desa Kemangguan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.
Dalam sambutannya, Erika menuturkan bahwa peresmian ini menandakan sumur bor ini secara penuh sudah dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Tak bisa dipungkiri, beberapa daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah masih mengalami permasalahan penyediaan air bersih karena kondisi alam maupun terbatasnya dana masyarakat untuk memperoleh air bersih,” ujar Erika.
Oleh karenanya, lanjut Erika, Badan Geologi yang salah satu fungsinya melaksanakan penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di daerah sulit air, melaksanakan program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam yang sudah dimulai dari tahun 2005 hingga 2017. Hingga 2017, sebanyak 1.795 unit sumur bor telah dibangun untuk melayani kurang lebih 5 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Mengungkapkan terima kasihnya atas hadirnya 2 unit sumur bor di Desa Kemangguan dan Desa Sidototo, Plh. Wakil Bupati Kebumen Edi Rianto juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Kebumen terdapat beberapa daerah rawan air bersih, sehingga kehadiran sumur bor ini sangat membantu warga.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Kemangguan Amirudin menyampaikan rasa terima kasihnya. “Memang daerah ini dikelilingi sungai, ada Wadaslintang, Kaligendhing tapi kalau musim kemarau itu kering semua, dari atas (bukit) turun ke bawah cari sumur yang ada airnya,” ungkap Amirudin.
Adapun sumur bor yang diresmikan hari ini rinciannya sebagai berikut:
– Desa Kemangguan, Kec. Alian, Kab. Kebumen
– Desa Sidototo, Kec. Padureso, Kab. Kebumen
– Desa Kalialang, Kec. Kemangkon, Kab. Purbalingga
– Desa Bantarpanjang, Kec. Cimanggu, Kab. Cilacap
– Desa Serang, Kec. Cipari, Kab. Cilacap
– Desa Sindangsari, Kec. Majenang, Kab. Cilacap
– Desa Parakan, Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara
– Desa Pucungbedug, Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara
Sumur-sumur bor tersebut memiliki spesifikasi teknis kedalaman 100-125 m, debit air rata-rata 2 liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inchi, pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 15 kVA, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter. Setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.800 jiwa penduduk, sehingga total penduduk yang dapat dilayani adalah sekitar 22.400 jiwa.
Kementerian ESDM terus berupaya menambah anggaran program ini agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah sulit air, baik karena langkanya sumber air bersih atau karena kualitasnya yang kurang baik, masih cukup banyak, yang ditandai dengan masih banyaknya permintaan bantuan sumur bor air tanah dalam dari berbagai wilayah di Indonesia.
Tahun anggaran 2018, Kementerian ESDM menargetkan membangun sumur bor sebanyak 550 unit di seluruh wilayah Indonesia, jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2017. Dan pada tahun anggaran 2019, jumlah unit sumur bor yang akan dibangun ditingkatkan kembali menjadi 750 unit.
Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan serah terima secara simbolis program pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) sebanyak 75 titik di Kabupaten Cilacap. “Mohon sumur bor dan PJU-TS ini dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik, sehingga memberikan manfaat yang besar untuk meningkatkatkan taraf hidup masyarakat,” pungkas Erika.