2025, Penggunaan Energi Panas Bumi akan Dinaikkan Sampai 23%

Jakarta, MinergyNews–  Sesuai dengan cetak biru perencanaan energi 2005-2025, pada 2025 penggunaan minyak dalam bauran energi akan dikurangi hingga 30%, sementara penggunaan panas bumi akan dinaikkan sampai 23%.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar belum lama ini di Jakarta.

Arcandra menegaskan, dengan begitu diharapkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dapat menyumbang 9.500 Megawatt (MW).

“Pada 2025, semua sumber energi akan memberikan kontribusi kurang lebih seimbang,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Arcandra mengungkapkan, ada beberapa tantangan dalam mengelola energi panas bumi yakni, bagaimana membuat harga listrik panas bumi lebih kompetitif dibanding sumber energi lain?

“Hal ini menjadi satu hal yang harus kita pikirkan bersama untuk jalan keluarnya,” tuturnya.

Berdasarkan data dari Badan Geologi Departemen ESDM menunjukkan, total potensi panas bumi di Tanah Air mencapai 29 GWe dan menyebar di 265 lokasi. Potensi besar itu membuat 40% sumber daya panas bumi dunia berada di Indonesia.

“Jika potensi itu diwujudkan, terjadi penghematan bahan bakar minyak (BBM) 1,2 juta barel per hari,” katanya.

Selain itu, menurut Arcandra, energi geothermal merupakan kearifan lokal yang memiliki tingkat keandalan produksi stabil dan tidak terpengaruh cuaca. “Kestabilan ini membuat listrik dari panas bumi bisa menjadi base load penyediaan listrik bagi masyarakat oleh PLN,” tukasnya.   (us)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *