Jakarta, MinergyNews– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk terus meningkatkan aksesibilitas energi ke berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya adalah program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), yaitu pemberian paket konverter kit (konkit) bahan bakar minyak (BBM) ke Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg bagi nelayan dan petani. Program tersebut juga merupakan program infrastruktur yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji mengatakan bahwa sepanjang tahun 2023, Ditjen migas telah membagikan sebanyak 53.625 paket konkit kepada petani dan nelayan. Program konkit untuk nelayan dimulai pada tahun 2016, sedangkan untuk petani baru dilaksanakan pada tahun 2019.
“Tahun 2023, petani yang menerima konkit sebanyak 39.465 paket, sedangkan untuk konkit nelayan yang diberikan yaitu sebanyak 14.160 paket,” ungkap Tutuka pada konferensi pers capaian kinerja subsektor migas tahun 2023 di Jakarta, Selasa (16/1).
Realisasi paket konkit yang diberikan oleh Ditjen Migas pada tahun 2023 tersebut, melebihi dari target yang dipatok, yaitu paket konkit yang ditargetkan untuk petani sebesar 39.000 paket dan untuk nelayan sebanyak 13.000 paket.
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan sebelumnya, paket konkit yang diberikan kepada petani mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2022 sebanyak 30.000 paket konkit yang diberikan. Sementara paket konkit untuk nelayan mengalami penurunan, pada tahun 2022 ada 30.000 paket konkit yang dibagikan.
Secara komulatif, dari awal program pemberikan konkit untuk nelayan dibuat pada tahun 2016, total nelayan yang sudah menerima paket konkit sebanyak 130.019 paket. Sedangkan untuk konkit untuk petani, pertama diadakan pada tahun 2019 dan secara keseluruhan hingga tahun 2023, petani yang sudah mendapatkan paket konkit sebanyak 39.465.
Untuk tahun 2024 sendiri, Kementerian ESDM telah mematok anggaran untuk program pemberian konkit nelayan sebanyak 15.000 paket dengan anggaran senilai Rp156 miliar, dan konkit untuk petani sebanyak 19.000 paket dengan nilai Rp158 miliar.