Jakarta, MinergyNews– Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan bahwa Indonesia tidak memerlukan impor BBM lagi di tahun 2023, manakala pembangunan 4 kilang RDMP dan 2 kilang NGRR rampung.
Seperti diketahui, Pertamina tengah membangun empat kilang RDMP (Refinery Development Masterplan Program) di Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai. Sementara untuk kilang baru NGRR (New Grass Root Refinery) ada di 2 lokasi yaitu Tuban dan Bontang.
“Pada saat proyek-proyek ini selesai yang estimasi kami semua bisa diselesaikan di tahun 2023, pada saat itulah Indonesia sudah tidak memerlukan impor BBM,” kata Rachmad Hardadi di Jakarta.
Rachmad mengungkapkan, target tahun 2023 dari Pertamina tersebut, ternyata lebih cepat dua tahun dari harapan Pemerintah.
“Yang diharapkan pemerintah itu tahun 2025. Sehingga di sini Pertamina melakukan akselerasi dua tahun dari RJMP-nya pemerintah,” ujarnya.
Diperkirakan pada tahun 2023 tersebut, kapasitas pengolahan crude di Indonesia akan sebesar 2,3 juta barel per hari.