Jakarta, MinergyNews– Para Founding Father negara ini telah lama mencita-citakan terwujudnya keadilan bagi seluruh bangsa, termasuk dalam penyediaan akses energi bagi masyarakat tanpa terkecuali. Kebijakan BBM Satu Harga dan meratanya rasio eletrifikasi merupakan cita-cita mulia yang harus diwujudkan.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dalam sambutannya di Apel Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 di Kementerian ESDM, Jumat (17/8) menegaskan, capaian rasio elektrifikasi semester I 2018 sebesar 97,13%, pada tahun 2019 mendatang harus mencapai 99,99%.
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional menargetkan rasio eletrifikasi sebesar 97,5% diakhir tahun 2019, tapi saya sudah bicara dengan Dirjen Ketenagalistrikan dan juga PLN, saya katakan saya sangat tidak puas kalau diakhir masa pemerintahan ini, diakhir masa tugas saya itu rasio elektrifikasi mencapai 97,5%. Sekarang dikejar mencapai 97,13%,” terang Jonan.
“Inshaa Allah akhir tahun depan itu mudah-mudahan bisa mencapai 99,99%,” imbuh Jonan.
Jonan juga menjelaskan saat ini masih ada sekitar enam juta masyarakat Indonesia yang belum berlistrik. “kalau 97,13% itu artinya masih ada 2,87% saudara-saudara kita yang masih belum menikmati listrik, dan 2,87% itu setara dengan 6 juta masyarakat kita yang belum pernah menikmati layanan listrik,” jelasnya.
Menurut Jonan, jika Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diberi amanah untuk melistriki dan telah menikmati banyak fasilitas dari negara hanya diam berpangku tangan saja melihat kondisi tersebut, maka akan sangat berdosa.
“Banyak dari kita-kita yang telah menikmati fasilitas dari negara, disekolahkan oleh negara di SD-SD Negeri, disubsidi oleh uang rakyat sampai sarjana, malah tidak puas, disekolahkan lagi sampai ke jenjang paling tinggi oleh negara juga, dan dia tidak berkontribusi pada rakyat, saya kira dosanya besar sekali, karena banyak sekali dari saudara-saudara kita hingga 73 tahun Indonesia merdeka belum menikmati layanan listrik,” tegas Jonan.
Pemerintah terus berkomitmen untuk memberikan akses listrik bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat ini yang tersisa untuk dilistriki dan belum terjangkau oleh listrik PLN sebagian besar berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3 T) dengan Provinsi Papua sebagai wilayah terbanyak.
Rasio Elektrifikasi Provinsi Papua saat ini sebesar 72,04% atau dibawah rata-rata nasional yang sudah mencapai 97,13%. Demikian juga dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan rasio elektrifikasi sebesar 60,82%.
Untuk melistriki wilayah tersisa yang belum menikmati listrik tersebut, Pemerintah juga memberikan bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Dengan pemberian lampu tersebut maka tercatat tambahan capaian rasio elektrifikasi 0,12% dari angka elektrifikasi nasional saat ini.