Jakarta, MinergyNews– ExxonMobil Cepu Ltd. (EMCL) memastikan lapangan Kedung Keris di Blok Cepu akan mulai produksi minyak tahun 2019 mendatang. Dengan produksi puncak mencapai 10 ribu barel per hari, lapangan minyak ini akan menambah produksi minyak dari blok migas yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur ini.
Menurut Vice President Public and Government Affairs Exxonmobil Indonesia, Erwin Maryoto, EMCL mengalokasi dana sekitar US$ 100 juta untuk pengembangan lapangan minyak Kedung Keris. Authority for expenditures (AFE) pengembangan lapangan minyak tersebut sudah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bulan Juli 2017 lalu.
“Saat ini sedang persiapan proses lelang EPC (Engineering, Procurement, and Construction),” kata Erwin.
Menurutnya, pengembangan lapangan Kedung Keris bisa lebih cepat karena tidak serumit pengembangan lapangan minyak sebelumnya, yakni Banyu Urip. Pasalnya, hampir semua fasilitas penunjang operasi menumpang pada fasilitas yang sudah ada di Banyu Urip.
EMCL hanya melakukan pemboran satu sumur ditambah pemasangan pipa sepanjang 16 kilometer (km) ke unit pengolahan utama di Banyu Urip. Selanjutnya, bersama minyak dari Banyu Urip, disalurkan ke Floating Storage & Offloading (FSO) Gagak Rimang di lepas pantai Tuban.
Cadangan minyak di Lapangan Kedung Keris ditemukan tahun 2011. Lokasinya berada di Desa Sukoharjo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pengeboran sumur Kedung Keris-1 dilakukan hingga kedalaman 2.143 meter. PoD (Plan of Development) Lapangan Kedung Keris disetujui SKK Migas pada bulan Juni 2016. First oil dari lapangan ini diharapkan mulai mengalir dua tahun lagi.
“Dengan cadangan minyak 20 juta barel, kami menargetkan lapangan Kedung Keris bisa memproduksi hingga 10.000 barel per hari,” pungkasnya.