Jakarta, MinergyNews– Pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan biodiesel 20% (B20) pada kereta api. Uji coba akan dilakukan pada awal tahun 2018.
Demikian diungkapkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar usai memimpin Sidang Anggota DEN (Dewan Energi Nasional) ke 24 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (19/12).
Wamen Arcandra Tahar menjelaskan, Sidang Anggota DEN (Dewan Energi Nasional) ke 24 antara lain membahas mengenai Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan penerapan kebijakan Bahan Bakar Nabati (BBN) yaitu Biodiesel 20% (B20) dan Ethanol 5% (E5).
“Penerapan B20 di mana tadi dibahas bahwa penerapan B20 ini dilakukan kajian-kajian karena ada beberapa hal yang menjadi concern dari pemakai yang sudah melakukan atau sudah memakai langsung produk B20,” papar Arcandra.
Lebih lanjut Arcandra memaparkan, akan dilakukan program uji teknis B20 pada kereta api mulai awal 2018 dan ditargetkan selesai dalam waktu 3 bulan. “Akan tetap dilakukan (uji coba) terutama di perkeretaapian. Sesuai dengan schedule yang ditawarkan oleh anggota DEN, untuk selesaikan program uji teknis B20 diperkeretaapian 3 bulan semenjak bulan Januari,” katanya.
Selain B20, Pemerintah juga terus mendorong program ethanol 5% (E5) untuk bahan bakar. Namun, program ethanol 5% ini akan dimulai dari ethanol 2% karena terkendala dari sisi suplai di Indonesia yang belum mencukupi.
“Program E5 atau Ethanol 5%, di mana Pemerintah mendorong penggunaan ethanol untuk bahan bakar. Program ini tadi dibicarakan akan dimulai dari ethanol 2% karena terkendala dari sisi suplai bahwa ternyata suplai kita belum mencukupi untuk melakukan program ethanol 5%. Untuk itu dimulai dari ethanol 2% dulu, perlahan-lahan akan meningkat ke ethanol 5%,” tuturnya.