Jakarta, MinergyNews– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan peningkatan cadangan migas hingga akhir 2017 bisa mencapai sebesar 68,57 persen. Beragam upaya siap dilakukan guna mencapai target tersebut.
“Target optimisnya sebesar itu dengan sejumlah catatan,” kata Pengawas Internal SKK Migas Taslim Z Yunus, seperti dikutip dari Antara.
Menurut Taslim, catatan yang dimaksud antara lain, rencana pengembangan Plan of Development (POD), Asap Kido Merah dengan kapasitas (262.54 MMBOE), revisi POD I untuk Tangguh Train 1 dan 2 serta revisi 3 POD I Pulau Gading dan Sungai Kenawang (3,92 MMBOE), bisa diselesaikan.
“Secara umum ini yang selalu didorong agar yang investor migas setelah penemuan lapangan, berlanjut ke POD agar bisa segera produksi,” ujarnya.
Taslim mengakui hingga Juli 2017 rasio peningkatan cadangan migas sudah terealisasi 8,98 persen. “Target 2017 ini untuk peningkatan cadangan migas sebesar 60 persen (barrel oil equivalent),” kata Taslim.
Untuk realisasi minyak siap kirim (lifting), hingga Juli sebesar 794.8 mbopd, sedangkan target pencapaian 825 mbopd. Untuk lifting gas realisasinya 6.345 mmscfd, sedangkan targetnya 7.140 mmscfd. “Untuk lifting migas target pencapaiannya 2.100 mboepd,” tuturnya.
Sementara untuk penahanan laju penurunan pada tahun ini, realisasinya hingga akhir Juli 2017 sebesar 2,8 persen atau di bawah lima persen. Total wilayah kerja (WK) konvensional dan nonkonvensional migas yang dikelola oleh investor hingga saat ini 277 WK.
“Yang terdiri atas lepas pantai (offshore) 91 WK, di daratan (onshore) 151 WK, dan gabungan keduanya (onshore/offshore) 35 WK,” pungkasnya.