2017, Produksi Minyak 825 Ribu Bph

Jakarta, MinergyNews–  Di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (RAPBN) tahun 2017, pemerintah menetapkan produksi minyak nasional sebesar 815.000 barel per hari (bph), angka lifting minyak tersebut lebih rendah dari produksi minyak tahun ini sebesar 820.000 bph.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menegaskan bahwa, dirinya dengan Kepala SKK Migas sudah menyepakati produksi minyak di tahun 2017 yang dinaikkan menjadi 852.000 bph.

“Target lifting 815.000 bph di RAPBN 2017, tahun ini kan 820.000 bph. Tapi saya sudah janjian dengan Kepala SKK Migas minimal produksi 825.000 bph. Tapi ternyata Kepala SKK Migas belum puas, kenapa nggak 852.000 bph saja,” ujarnya kepada wartawan.

Selain itu, Jonan mengungkapkan, bahwa tidak ada pemangkasan lifting minyak di tahun ini, menyusul kesepakatan negara-negara anggota OPEC memotong produksi minyaknya.

“Biasanya kalau harga minyak naik, para kontraktor minyak akan semangat eksplorasi dan eksploitasi, karena dapatnya uangnya lebih banyak. Nah untuk dampak pemangkasan produksi, Indonesia tidak ikut, kita diminta potong 37.000 bph, tapi arahan Pak Presiden jangan,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi menambahkan, pihaknya tidak keberatan dengan target baru yang diminta Menteri ESDM produksi minyak sebesar 852.000 bph.

“Ini target antara Menteri ESDM dan SKK Migas, jadi ditawari, pilih mana mau tekan cost recovery atau naikkan lifting. Saya disuruh milih mau menaikkan lifting saja, segala macam mesti dilakukan agar tercapai,” kata Amien.

Menurut Amien, kesepakatan menaikkan produksi minyak jauh di atas target APBN tersebut, sudah dipertimbangkan dari kemampuan perusahaan-perusahaan minyak yang tergabung dalam Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S). “Harus mikir betul-betul, tapi harus tercapai. 852.000 bph itu perjanjian dengan Menteri ESDM, itu sudah (disepakati) mungkin seminggu yang lalu,” pungkasnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *