Jakarta, MinergyNews– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Igansius Jonan menyatakan, realisasi investasi sektor ESDM ditahun-tahun mendatang seharusnya dapat lebih ditingkatkan. Realisasi investasi ESDM tahun 2016 yang lalu (belum termasuk investasi hulu migas) sebanyak Rp 95,7 triliun dengan inovasi layanan diharapkan akan dapat mendukung pencapaian target investasi sektor ESDM yang pada tahun 2017 diperkirakan sekitar US$ 43 miliar atau Rp. 568 triliun.
Jonan mengungkapkan, kontribusi sektor ESDM menjadi penting untuk mendukung pencapaian target realisasi investasi tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp 678,8 triliun.
Oleh karena itu, Menteri ESDM meminta kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk lebih aktif menjadi penjuru untuk mendorong semua perijinan setelah dari BKPM bisa lebih cepat.
”Dari segi perijinan, sekali lagi kami mohon Kepala BKPM bisa menjadi penjuru, kita dukung,” ujarnya.
Menurut Jonan, realisasi investasi seharusnya dapat ditingkatkan karena komitmennya sudah ada dari sub sektor minyak dan gas bumi komitmen investasinya mencapi Rp 276 trliun, sub sektor kelistrikan dan panas bumi Rp 135 triliun, sub sektor mineral dan batubara Rp 91 triliun.
“Total komitmen investasi sektor ESDM mencapai lebih dari Rp 500 triliun jika realisasinya baru kurang dari 100 triliun itu baru 20% jadi masih ada 80% lagi dari 500 triliun,” tuturnya.
Untuk itu, Jonan menyarankan agar BKPM membuat standart operation procedure (SOP) pelayanan perijinan yang cepat berbasis web atau online dan dalam prosos pembuatan SOP-nya diminta untuk melibatkan stakeholder terkait yang memahami bisnis prosesnya.
“Saran saya di BKPM dibentuk tim kecil yang memasukkan juga stakeholdernya dari industry agar dapat memberikan masukkan SOP sebenarnya yang diharapkan itu seperti apa, karena banyak dari kita yang tidak pernah menjadi usahawan,” tandasnya. (us)