Jakarta, MinergyNews– PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan memfokuskan pembangunan pembangkit listrik untuk daerah terpencil di Provinsi Riau mulai tahun depan. Setidaknya, ada lima pembangkit listrik yang akan dibangun di wilayah-wilayah terpencil.
“Mulai tahun depan, ada beberapa pembangkit listrik kita bangun terutama di daerah isolated,” ujar Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri, Dwi Suryo Abdullah seperti dilansir Antara, Rabu (14/12).
Pembangkit listrik yang akan dibangun antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) kapasitas 30 Mega Watt (MW) di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, pembangunan PLTMG 20 MW berada di Kabupaten Bengkalis dan PLTMG 20 MW di Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti di 2018.
“Di 2019, ada satu pembangkit lagi bakal kita bangun yakni PLTG/MG 14 MW Tembilahan, dan PLTG/MG 6 MW di Tembilahan beroperasi 2020,” kata Dwi.
Hingga kini terdapat empat daerah dari 12 kabupaten di Riau dengan sistem kelistrikan mengandalkan pasokan dari pembangkit wilayah sendiri. Penyebabnya daerah itu tidak dilintasi oleh jaringan distribusi listrik tengangan 150 kiloVolt atau biasa dikenal sistem interkoneksi Sumatera, yakni Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir.
“Selain membangun di wilayah isolated, tapi bukan berarti di daerah aman pasokan listrik tidak kita bangun. Tahun depan seperti PLTMG 30 MW Kampar dan PLTGU Riau Peaker 200 MW untuk perkuat sistem interkoneksi. Belum lagi pembangkit biomass atau biofuel menghasilkan daya listrik 16 MW, dan pembangkit sampah dengan daya 10 MW,” tandasnya.