15.000 Rumah di Jawa Tengah Nikmati Sambungan Pasang Listrik Gratis

“Kabupaten Banyumas akan mendapatkan 2.495 sambungan rumah tangga yang tersebar di 26 kecamatan, dan hingga 29 September 2023 telah tersambung sebanyak 1.431 rumah tangga yang tersebar di 22 kecamatan” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu pada Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Tengah di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Minggu (8/10).

Selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi Program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. “Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga,” lanjut Jisman.

Program BPBL dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan.

“Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya, karena seperti yang kita ketahui, listrik selain bermanfaat namun juga berbahaya,” kata Jisman.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan program BPBL merupakan program pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Listrik sudah menjadi kebutuhan masyarakat, maka saya sebagai wakil dari masyarakat akan meneken anggaran apabila di dalam anggaran tersebut ada program untuk masyarakat yang kurang mampu,” ujar Sugeng.

Selanjutanya kepada pemerintah dan PLN sebagai pelaksana program BPBL ini Sugeng mengucapkan terima kasih dan berharapa program ini dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

“Kita bersyukur bahwa saya menjadi wakil masyarakat, saya akan terus menerus berpikir bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan mudah dan terjangkau secara harga,” ungkap Sugeng.

Mewakili Pj Bupati Kabupaten Banyumas, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kresnawan Wahyu Kristoyo menyampaikan bahwa program BPBL ini merupakan manifestasi dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan pelayanan listrik yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah berupaya sekuat tenaga guna memastikan masyarakat dapat menikmati akses listrik yang layak.

“Listrik bukan hanya sebuah alat untuk menerangi rumah, tetapi juga merupakan motor penggerak pembangunan. Dengan akses listrik yang merata, kita membuka pintu peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi, pendidikan yang lebih baik, dan peningkatan kualitas hidup,” ungkap Kresnawan.

Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Adi Priyanto menyampaikan bahwa PLN berkomitmen dan sangat mendukung program pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satunya dengan pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik dalam bentuk Program BPBL.

“PLN bersama dengan mitra kerja bersinergi dan berkolaborasi melaksanakan tugas mulia dari pemerintah melalui Kementerian ESDM,” ujar Adi.

Program Listrik Gratis

Amsini (44) warga Desa Ketanda, sedang menggendong anaknya ketika Tim ESDM menyambangi rumahnya. Ia bercerita selama ini ia menyalur dari rumah ibunya yang terletak disebelah rumahnya.

“Selama ini saya menyalur dari rumah ibu, kami ganti-gantian bayar listriknya. Tapi sekarang saya sudah punya listrik sendiri,” kata Amsini yang menjadi salah satu penerima manfaat Program BPBL.

Ia kemudian berujar semoga program listrik gratis ini terus berlanjut dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Hal senada juga dikatakan penerima manfaat Program BPBL lainnya, Eni (51), ibu yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga. Eni berujar selama ini menyalur dari rumah orang tuanya. Ia berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan listrik gratis ini.

“Makasih pada pemerintah, semoga pemerintah paham akan kebutuhan orang kecil, mengerti kehidupan di kampung seperti apa, saya termasuk orang yang beruntung bisa dibantu oleh pemerintah,” tuturnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *